Minggu, 08 Maret 2015

Senjata Keris

Sejarah Keris

Keris diprediksikan sudah dipakai di Indonesia terutama oleh orang-orang Jawa seputar era ke-9 Masehi. Hal yang membuktikannya yaitu salah satu panel relief Candi Borobudur dari era ke-9 menunjukkan seorang memegang benda yang mirip keris, walau demikian belum mempunyai derajat kecondongan serta hulu/deder nya masih tetap menyatu dengan bilah senjata. Senjata ini juga disangka adalah senjata tajam peninggalan Kebudayaan Dongson (Vietnam) serta Tiongkok Kuno.

Keris diperkirakan masuk dari tiongkok lewat dongson lalu masuk nusantara. Sangkaan itu bisa saja lantaran ada kemiripan bentuk dengan senjata yang datang dari dua kebudayaan itu. Di saat itu senjata ini juga dianggap benda yang suci, karenanya pemakaiannya bukan sekedar dipakai dalam peperangan atau juga sebagai senjata saja namun sebagai pelengkap sesaji.

Mulai sejak saat itu, keris jadi salah satu benda yang diakui memilki kemampuan spiritual hingga mesti dikerjakan ritual penghormatan atau Benda Ghaib. Penghormatan pada benda-benda garapan logam disangka adalah dampak dari kebudayaan India (Siwaisme). Hal semacam ini dikuatkan oleh penemuan dari Prasasti Dakuwu dari era ke-6 yang tunjukkan ikonografi India yang menghadirkan wesi aji seperti trisula, kudhi, arit, serta keris sombro.

Dalam perubahannya, penemuan Prasasti Karangtengah dari th. 824 Masehi mengatakan arti keris dalam satu daftar peralatan sedang Prasasti Poh di 904 M menyebutkan sebagai sisi dari sesaji dalam ritual persembahan. Walau demikian, info itu belum dapat di pastikan bahwa keris yang disebut dalam ke-2 prasasti itu di kenal saat ini. Dalam pengetahuan perkerisan jawa (padhuwungan) pada masa kediri-singasari adalah keris budha atau sombro.

www.kangmasrukhan.com

Beberapa ilmuwan meyakini bahwa keris budha yaitu bentuk awal saat sebelum di temukan bentuk yang lebih khas. Bentuk keris pada saat itu serupa dengan belati style india. Berdasar pada catatan Ma Huan dari th. 1416 yang disebut angggota ekspedisi ceng ho mengatakan “Orang-orang ini Majapahit senantiasa kenakan pu-la-t ou (belati? atau beladau?) yang diselipkan pada ikat pinggang yang terbuat dari baja, dengan pola yang rumit serta bergaris-garis halus pada daunnya. Hulunya terbuat dari emas, cula, atau gading yang diukir berupa manusia atau muka raksasa dengan garapan yang sangatlah halus serta rajin.

Hal semacam ini memberikan indikasi bahwa keris adalah senjata yang senantiasa digunakan oleh orang-orang waktu itu membuat perlindungan diri. Bersamaan dengan perubahannya, pada era ke 14 keris beroleh memiliki bentuk yang lebih khas atau lebih pribumi. Sebagian senjata ini diyakini oleh masyarakat jawa memiliki kekuatan karena makhluk yang bersemayam didalamnya seperti halnya Benda Ghaib. Untuk lebih jelasnya mengenai Benda-benda supranatural bisa anda kunjungi >> www.kangmasrukhan.com.